Kamis, 28 Oktober 2010

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

A. HAKIKAT DARI STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Hakikat dari suatu struktur teori akuntansi adalah :
- Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan
- Suatu pernyataan mengenai dalil-dalil dan konsep teoretis dari akuntansi yang berkaitan dengan asumsi-asumsi lengkungan dan hakikat dari unit akuntansi tersebut. Berbagai dalil dan konsep teoretis ini diturunkan dari tujuan yang telah dinyatakan.
- Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan dalil-dalil maupun konsep teoritis tersebut.
- Sekelompok teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

B. HAKIKAT DARI DALIL, KONSEP TEORETIS DAN PRINSIP_PRINSIP AKUNTANSI
Pembahasan ini dimulai dengan definisi-definisi berikut ini :
- Dalil akuntansi adalah pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya tehadap tujuan laporan keuangan yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, social, dan hukum dimana akuntansi harus beroperasi.
- Konsep teoretis dari akuntansi juga merupakan pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan hakikat dari entitas akuntansi yang beroperasi pada satu perekonomian bebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi atas property.
- Prinsip-prinsip akuntansi adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik daru tujuan maupun konsep teoreti akuntansi, yang mengatur teknik-teknik pengembangan akuntansi.
- Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

C. DALIL - DALIL AKUNTANSI
a. Dalil entitas
Dalil entitas mengganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang terpisah yang berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain. Dalil ini mendefinisikan bidang perhatian kauntansi dan membatasi jumlah objek, kejadian dan atribut-atribut kejadian yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

b. Dalil kelangsungan usaha
Dalil kelangsungan usaha atau dalil kontinuitas menganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk merealisasikanproyek, komitmen dan aktivitasnya yang berkelanjutan.
c. Dalil unit pengukuran
Dalil unit pengukuran adalah menganggap bahwa akuntansi adalah proses pengukuran dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan uang.
d. Dalil periode akuntansi
Dalil periode akuntansi menganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara periodic. Durasi dari setiap periode dapat bervariasi, tetapi hukum pajak penghasilan, yang mengharuskan penentuan laba tahunan, dan praktik bisnis tradisional, menghasilkan periode waktu normal datu tahun.

D. KONSEP TEORETIS DARI AKUNTANSI
a. Teori kepemilikan
Menurut teori kepemilikan, entitas adalah agen perwakuilan atau pengaturan di mana wirausahawan individual atau pemegang saham beroperasi. Sudut pandang dari kelompok pemilik sebagai pusat kepemilikan dicerminkan dalam cara-cara dimana catattan akuntansi disimpan dan laporan keuangan disusun. Persamaan akuntansinya adalah
Aktiva – Beban = Ekuitas Pemilik
b. Teori entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entitas tersebut. Sederhananya, unit bisnis, dan bukannya pemilik, yang menjadi pusat dari kepentingan akuntansi. Persamaan akuntansinya adalah :
Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham


c. Teori dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas, melainkan sekelompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan yang terkaityang disebut dana yang mengatur pengguna aktiva tersebut. Persamaan akuntansinya adalah :
Aktiva = Pembatasan Aktiva
Misalnya saja, delapan dana utama berikut ini direkomendasikan bagi administrasi keuangan yang bagis dari suatu unit pemerintahan :
- Dana umum
- Dana pendekatan khusus
- Dana pelunasan utang
- Dana proyek modal
- Dana perusahaan
- Dana perwalian atau agensi
- Dana layanan antar pemerintah
- Dana pungutan khusus

E. PRINSIP – PRINSIP AKUNTANSI
a. Prinsip biaya
Menurut prinsip biaya, biaya perolehan atau akuisisi atau biaya historis adalah dasar penilaian ynag sesuai untuk mengakui akuisisi untuk seluruh barabg dan jasa, beban, biaya, dan ekuitas.
Biaya adalah jumlah yang diukur ddalam uang dari kas yang dikeluarkan atau property lain yang ditransfer, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan atau kewajiban yang terjadi, dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau akan diterima.
b. Prinsip pendapatan
Prinsip pendapatan menspesifikasikan :
- Hakikat dari komponen-komponen pendapatan (meliputi : (1) arus masuk aktiva bersih yang ddhasilkan dari penjualan barang atau jasa, arus keluar barang atau jasa dari perusahaan ke pelanggannya, dan produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu. )
- Pengukuran pendapatan
- Penentuan waktu dari penentuan pendapatan

c. Prinsip pengaitan
Prinsip pengaitan menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait, yaitu pendapatan yang diakui dalam suatu periode tertentu menurut prinsip pendapatan dan beban terkait kemudian diakui. Asosiasi antara pendapatan dengan bebn tergantung dari salah satu dari empat criteria berikut :
- Pengaitan langsung dari biaya yang habis masa berlakunya dengan suatu pendapatan
- Pengaitan langsung dari biaya yang telah habis masa berlakunya pada periode tersebut
- Alokasi biaya sepanjang periode yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut.
- Membebankan semua biaya lainnya dalam periode terjadinya, kecuali dapat ditunjukkan bahwa biaya-biay tersebut mempunyai biaya masa depan.
Biaya produksi barang jadi untuk dijual
Mencakup mnegenai penilaian persediaan, ataupenentuan biaya produk yang melekat ke produk tersebut, dan penentuan laba atau pengaitan biaya produk dengan pendapatan.
Aktiva operasi dapat didepresiasikan
Aktiva operasi dapat didepresiasikan juga sering disebut sebagai ativa modal yang terpakai. Metode depresiasi dapat didasarkan pada waktu, seperti metode garis lurus, output, beban depresiasi yang semakin menurun, dan konsep investasi dan bunga.
Aktiva operasi yang tidak didepresiasikan
Kelompok utama dari aktiva dan biaya terdiri dari aktiva operasi yang tidak didepresiasikan yang disebut sebagai aktiva modal permanen.
Biaya penjualan dan administrasi
Biaya penjualan dan administrasi adalah seluruh biaya non manufaktur yang diperlukan untuk memelihara organisasi penjualan dan dministratif dasar.
d. Prinsip objektivitas
Prinsip objektivitas memiliki interpretasi yang berbeda :
Pengukuran objektif adalah ukuran yang bersifat tidak memihak
Pengukuran objektif adalah pengukuran variable
Pengukuran objektif adalah hasil dari kesepakatan diantara sekelompok pengamat atau pengukur tertentu.
Ukuran dari penyebaran distribusi pengukuran dapat digunakan sebagai indicator dari tingkat objektivitas system pengukuran tertentu.
e. Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan dilaporkan dengan cara yang konsisten dari period eke periode.
f. Prinsip pengungkapan penuh
Skinner menarik perhatian pada beberapa masalah yang sebaiknya menjadi subjek dari pengungkapan penuh :
Rincian dari kebijakan dan metode akuntansi, terutama ketika penilaian dibutuhkan dalam penerapan metode akntansi.
Informasi tambahan untuk membantu dalam analisis investasi maupun mengindikasikan hak dari berbagai pihak yang memiliki klaim atas entitas pelaporan.
Perubahan dari tahun sebelumnya dalam kebijakan akuntansi atau metode penerapannya dan dampak dari perubahan semacam itu.
Aktiva, kewajiban, biaya, dan pendapatan yang dihasilkan dari transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan pengendalian atau dengan direktur atau pejabat yang mempunyai hubungan istimewa dengan enitas pelaporan tersebut.
Aktiva, kewajiaban, dan komitmen kontijen.
Transaksi keuangan atau nonoperasional lainnya yang terjadi setelah tanggal neraca.
g. Prinsip konservatisme
Prinsip konservatisme adalah suatu pprinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal nahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal.
h. Prinsip materialitas
Prinsip materialitas adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi. Prinsip tersebut menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa memedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum atau tidak.
i. Prinsip keseragaman atau komparabilitas
Dukungan utama untuk keseragaman adalah klaim bahwa hal itu akan :
Mengurang keragaman pengguna prosedur akuntansi dan ketidakcukupan praktik-praktik akuntansi
Memungkinkan perbandingan yang berarti atas laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda.
Memperbaiki kepercayaan pengguna dalam laporan keuangan
Mengarah pada intervensi dari peraturan pemerintah mengenai praktik akuntansi
Tujuan implicit baik dari keseragaman maupun fleksibilitas adalah untuk melindungi pengguna dan untuk menyajikan data yang berarti kepada pengguna.
j. Ketetapatan waktu dari laba dan konservatisme akuntansi
Ketepatan waktu dari laba akuntansi telah didefinisikan sebagai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang memasukkan laba ekonomi periode sekarang. Sementara laba ekonomi dan laba akuntansi yang dijumlahkan selama umur dari perusahaan adalah identik, keduanya berbeda dalam jangka pendek.

F. KEBENARAN DALAM AKUNTANSI
a. Pemikiran mengenai kebenaran dalam filosofi
Hal tersebut dapat berupa kebenaran sebagai koherensi atau dapa berupa kebenaran sebagai apa yang berlaku.
b. Kemungkinan akan kebenaran dalam akuntansi
Diantaranya adalah (1) kebenaran sebagai netralitas,(2) kebenaran sebagai objektivitas, (3) kebenaran, objektivitas dan keandalan, (4) kebenaran, objektivitas dan kekerasan, (5) kebenaran dan peran akuntansi (6) dan mustahilnya kebenaran dalam akuntansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar