Kamis, 28 Oktober 2010

KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

Factor-faktor yang mempengaruhi rentang manajemen :
• Kesamaan fungsi-fungsi
• Kedekatan geografis
• Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
• Perencanaan yang dibutuhkan manajer
• Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas


Factor-faktor yang berhubungan dengan situasi. Rentang manajemen dapat relative melebar jika :
• Pekerjaan bersifat rutin
• Operasi-operasi bersifat stabil
• Pekerjaan bawahan sejenis
• Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain
• Prosedur-prosedur dan metoda-metoda dibuat secara baik dan telah diformalisasikan
• Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi

Factor-faktor yang berhubungan dengan bawahan. Rentang manajemen dapat relative melebar jika :
• Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu
• Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan tetap

Factor-faktor yang berhubungan dengan atasan. Rentang manajemen dapat relative melebar jika :
• Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi
• Manajer menerima bantuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengawasannya
• Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan dilaksanakan
• Manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)

Kompensasi
Pada umumnya terkait dengan penghargaan dalam bentuk uang atau sejenisnya atau intensif.
Program yang perlu dilakukan berkaitan dengan kompensasi diantaranya :
a. yang terkait dengan upah atau tingkat pendapatan
b. struktur penggajian
c. pengupahan secara individual

Benefit
Adalah penghargaan dalam bentuk perhatian perusahaan selain kompensasi yang diberikan atau disediakan perusahaan sebagai upaya untuk memelihara tenaga kerja agar tetap dapat memberikan kinerja yang maksimal.
Benefit dapat berupa :
a. cuti bergaji
b. asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja
c. poloklinik gratis bagi pihak kel tenaga kerja

Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Pada dasarnya pemanfaatan sdm adalah upaya untuk memelihara tenaga kerja agar senantiasa sejalan dengan perencanaan strategis perusahaan. Factor usia, kesehatan, internal, eksternal tenaga kerja sangat mempengaruhi performa tenaga kerja.
Maka dari itu dilakukan beberapa program dengan tujuan untuk memastikan agar tenaga kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan strstegis perusahaan. Yaitu :
a. promosi
b. demosi
c. transfer
d. separasi




Mengelola keragaman dalam Pekerjaan
Keragaman muncul ketika terdapat perbedaan antara satu anggota organisasi dengan anggota lainnya. Dapat berupa keragaman dari segi usia, suku bangsa, gender atau status.

Dampak keragaman sebagai keunggulan kompetitif
Dapat dilihat sebagai sebuah keunggulan kompetitif jika perusahaan memiliki sistem yang jelas dan transparan bagiseluruh tenaga kerja. Dalam hal ini tenaga kerja akan berlomba-lomba berprestasi dalam organisasi karena potensi yang dimiliki oleh satu tenaga kerja dapat memicu tenaga kerja yang lain.

Dampak keragaman sebagai sumber konflik
Dapt terjadi ketika perbedaan diantara tenaga kerja tidak dapat dikendalikan perusahaan.

Mengelola Keragaman Dalam Organisasi
1. strategi individual
2. peran organisasi

Manajemen Informasi

• Motif Perusahaan Miltinasional

1. motif pasar adalah motif dimana perusahaan berusaha melekukan perluasan pasar.
2. motif sumber daya adalah motif yang mendorong perusahaan untuk ekspansi secara internasional disebabkan oleh ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan di Negara lain tidak dimiliki di negaranya.
3. motif minimalisasi biaya adalah motif dalam rangka perusahaan meminimalkan biaya operasinya.

• Manajemen Lintas Budaya

Berikut ini beberapa persepsi mengenai manajer terhadap sumber daya manusia yang perlu dilibatkan dalam subuah perusahaan :
1. persepsi etnosentris
memandang bahwa sumber daya yang digunakan haruslah sama dengan budaya yang dimiliki perusahaan tersebut.
2. persepsi polisentris
memandang bahwa sumber daya yang dibutuhkan perusahaan sangat tergantung di mana perusahaan tersebt beroperasi
3. persepsi geosentris
memandang bahwa factor lokasi dan biaya tidak menentukan layak tidaknya seseorang untuk dilibatkan dalam sebuah perusahaan.

• Konsekuensi dari Beroperasinya Perusahaan secara Multinasional

1. aspek regulasi dan hukum secara internasional
2. aspek teknologi secara internasional
3. aspek informasi secara internasional, dan
4. aspek operasi secara internasional

Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab dan Delegasi

• Keputusan yang lebih fleksibel
Sebagai konsekuensi dari desentralisasi, maka keputusan yang diambil oleh organisasi akan lebih fleksibel karena sangat disesuaikan dengan kondisi lokal dimana organisasi tersebut berada.
• Sifat keumuman dari cara pengelolaan
Organisasi yang mempertahankan cara sentralisasi memandang bahwa pada dasarnya cara pengelolaan organisasi umumnya sama dari satu organisasi ke organisasi yang lain.
• Efisiensi biaya
Desentralisasi berarti adanya staf tambahan, regulasi tambahan, bangunan tambahan dan biaya tambahan. Berbeda dengan sentralisasi yang hanya berpusat pada satu organisasi, maka dari itu perlu efisiensi dari segi biaya.
• Kesamaan kualitas
Sentralisasi dapat menjamin terpeliharanya kualitas dari apa yang diberikan oleh organisasi.
• Adanya kemajuan teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi maka komunikasi dari atasan ke bawahan dapat dengan cepat diakses.

Pendekatan mana yang lebih baik?sentralisasi atau desentralisasi??

Pertimbangkanlah factor-faktor di bawah ini :
1. biaya dan resiko yang terkait dengan keputusan sentralisasi atau desentralisasi.
2. kecenderungan manajer dalam memandang bawahannya.
3. budaya organisasi.
4. kemampuan dari manajer level bawah untuk menjalankan tanggung jawab sekiranya desentralisasi dilakukan.



Mendesain Pekerjaan (Job Design)
a. Pendekatan Mekanis
Pekerjaan dibagi berdasarkan beban pekerjaannya, apakah yang bersifat rutin atau tidak rutin.
b. Pendekatan Motivasi
Pekerja dibagi berdasarkan motif yang berbeda-beda yang dimiliki oleh para pekerja.
c. Pendekatan Biologis
Daktor-faktor terkait dengan aspek biologis dari temaga kerja adalah factor keamanan gender, keamanan lingkungan dan berbagai isu lainnya.

































• Konflik Lini dan Staf
Adakalanya konflik terjadi di bagian lini dan staf.Mereka yg ada di lini merasa dirinya lebih mengetahui apa yg terjadi di lapangan sehinga ketika dapat masukan dari mereka yg memiliki kewenangan staf ,mereka dengan serta merta tidak mengikuti apa yg dianjurklan.Adakalanya konflik terjadi pada lini dan staf,mgkn juga antarlini atau antarstaf.Dan konflik dapat disebabkan oleh perbedaan usia,pengalaman,pendidikan,atau juga factor perilaku.

• TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)
Mereka ya diposisikan dlm departemen tertentu tidak hanya diberikan kewenangan,namun juga tanggung jawab.Jika kewenangan merupakan kekuasaan untuk melakukan sesuatu,tanggung jawab justru memberikan arah kemana kekuasaan itu dipergunakan.Dengan kata lain,tanggung jawab meningatkan orang agar tidak hanya megunakan kewenangan yg dimilikinya,tetapi melaporkan apa yg telah dilakukan sehubungan dgn kewenangan yg telah diberikan kepadanya.

• PELIMPAHAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB(DELEGATION)
Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yg sah atau terlegitimasi(menurut mekanisme tertentu dlm organisasi)dlm melakukan berbagai aktivitas untuk pencapaian tujuan organisasi yg jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.

• MANFAAT PELIMPAHAN WEWENANG
Yang pertama pelimpahan wewenang memungkinkan subbagian atau bawahan memperoleh kesempatan untuk mempelajari atau melakukansesuatu yg baru.Manfaat kedua adl bahwa pelimphan wewenang mendorong tercapainya keputusan yg lebih baik dlm berbagai hal.Manfaat ketiga adl penyelesaian pekerjaan akan dilakukan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan orang yg bertanggung jawab.

• Kendala Dalam Pelimpahan Wewenang
Sekalipun pelimpahan wewenang memiliki manfaat,namun tidak lepas dr kendala dan pelaksanaannya.Staf yg tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan sesuatu yg didelegasikan kepadanya justru akan menghambat proses pencapaian tujuan kearag yg lebih baik.Pada beberapa kasus,pelimpahan wewenang sering kali dilakukan bkn sbg proses pembelajaran dan pemberian kepercayaan dr atasan ke bawahan,tetapi lebih sbg pelarian tanggung jawab dr atasan ke bawahan.Oleh karena itu,perlu digaris bawahi bahwa pelimpahan wewenang bukan berarti terjadi pelimpahan tanggung jawab.

• Kunci Pokok Agar Pelimpahan Wewenang Efektif
Pertama adl kepercayaan manager terhadap bawahan harus diiringi dgn pemberian kebebasan kepada bawahan untuk menjalankan wewenang sesuai caranya sendiri.
Kedua adl adanya komunikasi yang baik antara manager dan bawahan.
Ketiga adl kemampuan manager dalam memahami tujuan organisasi,tuntutan dari setiap pekerjaan,dan kemampuan bawahan.Tanpa pemahaman yg baik mengenai ketiga hal ini,bisa jadi manager salah melimpahkan wewenang.
Selain ketiga kunci pokok tersebut ,Stoner memberikan prinsip klasik mengenai dasar agar pelimpahan wewenang menjadi efetif.Ketiga prinsip klasik tersebut adl:
1.Prinsip Skalar(Scalar Priciple)
Prinsip scalar merujuk pada pedoman bahwa dlm proses pendelegasian atau pelimpahan wewenang,harus ada garis wewenang yg jelas dr hierarki yg tertinggi hinga hierarki terendah.Garis wewenang ini dimaksudkan agar terhindar dari(a)kesenjangan(b)tumpang tindih(c)perintah berganda.


2.Prinsip Kesatuan Perintah(Unity Of Comand)
Prinsip ini merujuk bahwa setiap bawahan harusnya mempertanggungjawabkan hanya pada satu atasan yg memberikan wewenang,oleh karena itu perintah harusnya berasal dari satu sumber.
3.Tanggung Jawab,Kewenangan dan Pertanggungjawaban
Prinsip ini berangapan bahwa Pelimpahan wewenang sebagai penjelas siapa yg mau bertanggung jawab atas pekerjaan dgn kewenangan seperti apa.


• Tindakan Agar Pelimpahan Wewenang Berjalan Dengan Baik
Ketiga kunci pokok diatas dapat mendorong pelimpagan wewenang menjadi lebih efektif jika diiringi oleh beberapa tindakan sbg berikut:

♦PENENTUAN HAL-HAL YANG DAPAT DIDELEGASIKAN.Manager harus bias membedakan hal-hal yg bisa dan tidak bisa didelegasikan.Termasuk di dalamnya juga tujuan dari manager ketika melakukan pendelegasian itu apa,mengapa,dan seterusnya.

♦PENENTUAN ORANG YANG LAYAK MENERIMA DELEGASI.Manager juga harus menentukan siapa yg memiliki kemampuan untuk menerima pelimpahan wewenang.Dapat dilihat dr segi perilaku,ketersediaan waktu,maupun kesiapan untuk bekerja sama.

♦PENYEDIAAN SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN.Agar pelimpahan wewenang berjajlan efektif,maka berbagai sumbe daya alam dibutuhkan oleh bawahan untuk menjalankan wewenang yang didelegasikan perlu untuk disediakan.Sumber daya ini mulai informasi,financial,maupun sumber daya lain yg berkaitan dgn pelimpahan wewenang.

♦PELIMPAHAN TUGAS YANG AKAN DIBERIKAN.Kadangkala kekurangpercayaan manager terhadap bawahan justru akan menghambat dlm keefektifan pelimpahan wewenang.Oleh karena itu apabila masih ada keraguan,jelaskan hasil yg ingin dicapai dari pelimpahan wewenang tersebut.

♦INTERVENSI PADA SAAT DIBUTUHKAN.
Sudah menjadi hal yg lumrah jika apa yg didelegasikan tidak berjalan sebagaimana mestinya.Ketika hal tersebut terjadi,maka interval diperlukan agar kegiatan yg telah didelegasikan berikut kewenanganya masih dalam jalur pencapaian tujuan organisasi.

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Konsep Dasar Perencanaan Manajemen

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapai tujuan organisasi.
Hampir setiap orang maupun organisasi memiliki perencanaan. Apakah perencanaan tersebut menyangkut kepentingan pribadinya, maupun yang terkait dengan organisasi yang ingin dicapai. Kita akan coba melihat pengertian perencanaan ini dari 3 hal, yaitu dari sisi proses, fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenwngnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi. Dari sisi penganbilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan dating mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.
Pada intinya, perencanaan dibuat untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan yang baik adalah ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat direalisasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Begitu pula sebaliknya. George R Terry menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik atau tidak dapat dijawab melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai perencanaan, yaitu What, Why, When, Where,Who, dan How.
Pengertian di atas membawa kita pada fungsi perencanaan dalam manajemen. Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada 4 fungsi dari perencanaan, yaitu perencanaan berfungsi sebagai arahan, perencanaan meminimalkan dampak dari perubahan, perencanaan meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan, serta perencanaan menetapkan standar dalam pengawasan kualitas.
Persyaratan Perencanaan ( Planning Requirements)
Perencanaan yang baik tentunya perlu dirumuskan. Paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu factual atau realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen dan komprehensif.
Factual atau realistis. Perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan factual atau realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
Logis dan rasional. Apa yang direncanakan dapat diterima oleh akal dan bias dijalankan.
Fleksibel. Perencanaan yang baik justru yang tetap dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan dating, sekalipun tidak berarti bahwa planning dapat dirubah seenaknya.
Komitmen. Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya meuwujudkan tujuan organisasi.
Komprehensif. Menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan.
Melakukan perencanaan (Planning Process)
Fungsi perencanaan seringkali dinamakan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam perencanaan seluruh aktivitas yang akan dilakukan, mengapa dilakukan, kapan, di mana dan bagaimana melakukannya disusun. Jika tidak ada fungsi perencanaan, manajer tidak akan tahu apa yang akan diorganisasikan, diarahkan dan dikontrol.
Pengertian Tujuan (goals) dan Rencana (plan)
Tujuan pada dasaranya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok atau seliruh organisasi.
Rencana adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer perencanaan, rencana dan tujuan adalah sesuatu yang harus dirumuskan olehnya.
Tujuan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tujuan strategis, tujuan taktis dan tujuan operasional. Tujuan strategis adalah tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu yang relative lama, biasanya antara 3 hingga 5 tahun, atau juga lebih.
Tujuan taktis adalah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu menengah, relative lebih singkat dari tujuan strategis. Biasanya pencapaian tujuan ini antara 1 hingga 3 tahun.
Tujuan operasional adalah tujuan yang ingin dicapai pada satu periode kegiatan perusahaan, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun. Kadangkala hingga mencapai 2 tahun. Tujuan operasional ini dalam evaluasinya terkait dengan masa pelaporan keuangan perusahaan yang biasanya juga antara 6 bulan hingga 1 tahun.
Jadi tujuan operasional akan mendukung tercapainya tujuan taktis, dan tujuan taktis akan mendukung tercapainya tujuan strategis. Tujuan strategis inilah yang kemudian menjadi indicator tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.
Beberapa jenis rencana dilihat dari segi keluasan dan waktu :
• Rencana strategis atau jangka pendek adalah rencana yang akan dijalankan oleh seluruh komponen dalam organisasi atau perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan,
• Rencana taktis atau jangka menengah adalah rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan sebagai dorongan tercapainya tujuan jangka panjang.
• Rencana operasional atau jangka pendek adalah rencana yang dijalankan untuk menca[ai tujuan jangka pendek, dan sebagai dorongan tercapainya tujuan jangka menengah.
Beberapa jenis rencana dilihat dari segi kejelasan :
• Rencana spesifik adalah rancana yang rumusannya sudah jelas dan tidak memerlukan interpretasi.
• Rencana direktif adalah rencana yang dirumuskan untuk mencapai tujuan tertentu, akan tetapi pada pencapaiannya memberikan keleluasaan atau fleksibilitas untuk pencapaiannya.
Beberapa jenis rencana dilihat dari segi frekuensi penggunaan :
• Rencana sekali pakai biasanya dilakukan untuk organisasi yang sifat kegiatannya temporal, seperti kepanitiaan.
• Rencana yang penggunaannya terus menerus biasanya digunakan oleh sebuah organisasi yang kegiatannya terus berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Beberapa Pendekatan dalam Penetapan Tujuan
Pendekatan tradisional dalam penetapan tujuan menjelaskan bahwa perumusan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manager tingkat pundak untuk kemudian tujuan itu diturunkan menjadi tujuan bagi manager di tingkat bawahannya secara spesifik. Pendekatan ini oleh Robbin (2002) dinamakan dengan mean-end chain. Artinya, tujuan akhir terkait dengan tujuan di bawahnya. Dengan demikian pencapaian tujuan di bawah akan sangat berarati bagi pencapaian tujuan di atasnya.
Pendekatan tradisional memiliki kelemahan dalam hal kesesuaian apa yang dipahami manager tingkat puncak dengan apa yang dipahami tingkat bawah, dan tingkat fleksibilitas lebih rendah.
MBO (management by objectives)
Dalam pendekatan yang menggunakan MBO ini, penentuan tujuan secara spesifik dirumuskan bersama antara pimpinan dan bawahan, dengan asumsi bahwa seringkali bawahan yang berada di lapangan lebih memahami apa yang semestinya dicapai daripada apa yang dipahami oleh atasan.

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Sifat Audit
Audit adalah sebuah proses sistematik untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan mengenai perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.

Standar- standar Audit Internal
Kelima standar lingkup audit ILA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal :
1. Melakukan tinjauan atas krandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan
2. Menetapkan apakah sistem telah di desain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan.
3. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aet dijaga
4. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka dipergunakan.
5. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan.

Jenis-jenis Kegiatan Audit Eksternal
1. Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi dan menghubungkan dengan standar prtama dari kelima standar lingkupaudit internal
2. Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIAuntuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian
3. Audit manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomism dan efisien sumber daya.

Merencanakan Audit
Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk menetapkan mengapa, bagaimana, kapan, dan oleh siapa audit akan dilaksanakan.
Ada tiga jenis resiko dalam melakukan audit :
1. Resiko inhern adalah toleransi atas resiko yang material dengan mempertimbangkan ketidakberadaan pengendalian.
2. Resiko pengendalian adalah resiko yang timbul dari kesalahan penyajian yang material dan berdampak hingga ke struktur pengendalian internal serta ke laporan keuangan.
3. Resiko pendeteksian adalah resiko yang timbul akibat tidak dapat terdeteksinya sebuah kesalahan atau kesalahan penyajian oleh auditor dan prosedur audit yang dibuatnya.

Mengumpulkan Bukti Audit
Berikut ini adalah metode-metode yang paling umum digunakan untuk mengumpulkan bukti audit :
1. Pengamatan atas berbagai kegiatan yang diaudit
2. Melakukan tinjauan atas dokumentasi
3. Diskusi dengan para pegawai
4. Kuisioner
5. Pemeriksaan fisik
6. Melakukan konfirmasi
7. Melakukan ulang prosedur
8. Pembuktian
9. Timjauan analitis

Mengevaluasi Bukti Audit
Menetapkan materialitas, yaitu mengenai apa yang penting dan tidak penting berdasarkan suatu situasi, sebagian besar merupakan masalah penilaian. Meterialitas secara umum lebih penting untuk audit eksternal, yang penekanan umumnya adalah kejujuran penyaji laporan keuangan, bukan untuk audit internal, yang berfokus untuk menetapkan tingkat kesesuaian dengan kebijakan manajemen.

Mengkomunikasikan Hasil Audit
Auditor mrmpersiapkanlaporan tertulis yang meringkas penemuan-penemuan dan berbagai rekomendasi audit, dengan referensi bukti pendukung dalam lembar kerja.

Pendekatan Audit Berdasarkan Resiko
Kerangka logika untuk melaksanakan audit :
1. Tentykan ancaman-ancaman yang dihadapi SIA
2. Identifikasi prosedur pengendalian
3. Evaluasi prosedur pengendalian
4. Evaluasi kelemahan untuk menetapkan pengaruhnya atas sifat, atau keluasan prosedur audit.

AUDIT SISTEM INFORMASI
Tujuan sistem informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. ketika melakanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini :
1. Keamanan keseluruhan
Kerangka untuk audit keamanan computer :
a. Jenis kesalahan dan penipuan keamanan yang dihadapi oleh perusahaan
b. Prosedur pengendalian untuk meminimalkan kesalahan dan penipuan keamanan
c. Prosedur audit tinjauan sistem
d. Prosedur audit pengujian pengendalian
e. Pengendaian pengimbang
2. Pengembangan dan perolehan program
Dua hal yang dapat salah dalam pengembangan program : (1) kesalahan yang tidak diengaja karena adanya kealahpahaman atas spesifikasi sistem atau kecerobohan pemrograman, dan (2) perintah tidak sah yang dengan sengaja dimasukkan ke dalam program.
Untuk menguji pengendalian pengembangan sistem, para auditor harus mewawancarai para manager dan pemakai sistem, memeriksa persetujuan pengembangan, dan meninjau notulen rapat tim pengembangan sistem.
3. Modifikasi program
Ketika sebuah perubahan program diserahkan untuk persetujuan, sebuah daftar hal-hal yang akan diperbarui harus disusun dan kemudian disetujui oleh pihak manajemen dan pemakai program. Semua perubahan program harus diuji secara keseluruhan dan didokumentasikan. Selama proses perubahan, versi pengembangan program harus tetap dipisahkan dari versi produksi program. Setelah program yang dirubah telah mendapatkan persetujuan ahir, perubahan tersebut diimplementasikan dengan cara mengganti very produksi dengan versi pengembangan.
Terdapat dua teknik tambahan untuk mendeteksi perubhan yang tidak sah, yaitu : teknik pemrosean ulang dan teknik simulasi parallel.
4. Pemrosesan Komputer
Dalam pemrosesan computer, sistem dapat saja gagal mendeteksi input yang salah, memperbaiki kesalahan input secara tidak tepat, memprose input yang salah, atau menyebarkan atau mengunkap output secara tidak benar.
Memproses Data Uji
Sumber-sumber berikut ini dapat membantu untuk mempersiapkan data uji :
• Daftar transaksi yang sebenarnya
• Transaksi uji yang digunakan program untuk menguji program tersebut
• Program pembuat data uji, yang secara otomatis mempersiapkan data uji berdasarkan spec program.
Beberapa software yang dapat dipakai untuk membentu analisis ini adalh : automated flowcharting program, automated decision table program, scanning routine, mapping program, dan program tracing.
5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak mampunyai otorisasi yang tepat diidentifikasikan dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
6. File Data
Tujuan keenam meliputi akurasi, integritas, dan keamanan data yang disimpan dalam file yang dapat dibaca oleh mesin. Resiko penyimpanan data mencakup modifikasi tidak sah, penghancuran, atau pengungkapan data.

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER







PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

Penipuan adalah sesuatu atau segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil terhadap orang lain. Tindakan curang meliputi kebohongan, penyembunyian kebenaran, muslihat, dan kelicikan, dan tindakan tersebut sering mencakup pelanggaran kepercayaan.
Baik seseorang di dalam suatu organisasi maupun pihak eksternal dapat melakukan penipuan. Penipuan internal dapat dibedakan menjadi dua kategori: penggelapan asset dan penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan asset, atau penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk keuntungan keuangan pribadi.
Penipuan pelaporan keuangan sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan atau penghilangan, yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material.
PROSES PENIPUAN
Tiga karakteristik yang sering dihubungkan kebanyakan penipuan, yaitu:
1. Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan, atau data.
2. Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai.
3. Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENIPUAN
Tekanan
Tekanan adalah motivasi seseorang untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan, atau memiliki banyak utang atau biasanya banyak tagihan. Tekanan keluarga atau rekan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tantangan adalah motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang untuk mengalahkan sistem.
Peluang
Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering kali berasal dari kurangnya pengendalian internal. Sebuat fitur pengendalian yang kurang di banyak perusahaan adalah pemeriksaan latar belakang seluruh calon pegawai. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan adalah kepercayaan berlebihan atas pegawai utama, personil supervise yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai yang tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas.
Banyak juga penipuan yang terjadi ketika pegawai membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan atau pemasok. Penipuan juga dapat terjadi ketika sebuah krisis muncul dan perusahaan tidak memperhatikan prosedur pengawasannormalnya.
Rasionalisasi
Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang ilegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas.
Penipuan terjadi ketika orang mengalami tekanan yang tinggi, peluang yang besar, dan kemampuan untuk merasionalisasikan integritas pribadi mereka. Penipuan cenderung tidak terjadi ketika orang mengalami sedikit tekanan, peluang kecil untuk melakukan dan menyembunyikan penipuan, serta adanya integritas tinggi yang membuat seseorang cenderung tidak melakukan rasionalisasi atas penipuan.
PENIPUAN KOMPUTER
Secara khusus penipuan mencakup hal-hal berikut ini:
a. Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah.
b. Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah.
c. Pencurian atau perusakan hardware komputer.
d. Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya komputer dalam melakukan tindak pidana.
e. Keinginan untuk secara ilegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui penggunaan komputer.
Salah satu jenis penipuan komputer, yaitu spionase ekonomi yaitu pencurian informasi dan hak cipta intelektual, meningkat sebesar sedang berkembang sangat cepat.
Klasifikasi Penipuan Komputer
Salah satu cara untuk menggolongkan penipuan komputer adalah dengan menggunakan model pemrosesan data: input, pemroses, perintah komputer, data yang disimpan, dan output.
Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input komputer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan komputer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi sehingga mereka bisa menutupi langkah mereka.
Pemroses. Penipuan komputer dapat dilakukan melalui penggunaan sistem tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa komputer.
Perintah komputer.
Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Penipuan komputer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan, mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi.
Output. Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cra mencuri atau menyalahgunakan output sistem. Output sistem biasanya ditampilkan pada layer atau dicetak di kertas. Layar komputer dan output cetakan merupakan subjek bagi mata-mata penasaran dan salinan tidak sah, kecuali jika mereka dijaga dengan memadai.

PENIPUAN DAN TEKNIK PENYALAHGUNAAN KOMPUTER
Berbagai teknik dalam penyalahgunaakan komputer adalah sebagai berikut: Kuda troya, pembulatan ke bawah, teknik salami, pintu jebakan, serangan cepat, pembajakan software, kebocoran data, menyusup, penyamaran atau peniruan, rekayasa social, bom waktu logika, hacking atau cracking, pencarian, menguping, serangan penolakan pelayanan, terorisme internet, kesalahan informasi internet, penjebolan password dan spamming.

VIRUS KOMPUTER
Virus komputer adalah segmen dari kode pelaksanaan yang meletakkan dirinya pada software. Terdapat beberapa cara komputer dapat terinfeksi: dengan membuka lampiran e-mail yang berisi virus, membuka file yang berisi virus, melakukan boot atau menyalakan dari awal komputer dengan menggunakan disket yang telah terinfeksi, dan menjalankan program yang telah terinfeksi.

MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENIPUAN KOMPUTER
Langkah-langkah untuk meningkatkan integritas pegawai dan mengurangi kemungkinan terjadinya penipuan oleh pegawai melalui cara yang dijelaskan dalam bagian berikut ini:
1. menggunakan cara-cara yang benar dalam mempekerjakan dan memecat pegawai,
2. mengatur para pegawai yang merasa tidak puas,
3. melatih para pegawai mengenai standar keamanan dan pencegahan terhadap penipuan,
4. mengelola dan menelusuri lisensi software
5. meminta menandatangani perjanjian kerahasiaan kerja,
6. meningkatkan kesulitan melakukan penipuan,
7. mengembangkan sistem pengendalian internal yang kuat,
8. memisahkan tugas,
9. meminta pegawai mengambil cuti dan melakukan rotasi pekerjaan,
10. membatasi akses ke perlengkapan komputer dan file data,
11. mengenkripsi data dan program,
12. mengamankan saluran telepon,
13. mengamankan sistem dari virus,
14. mengendalikan data yang sensitif,
15. mengendalikan komputer laptop,
16. mengawasi informasi hacker,
17. memperbaiki metode deteksi,
18. sering melakukan audit,
19. mempekerjakan pegawai khusus untuk keamanan komputer,
20. membuat saluran khusus untuk pengaduan penipuan,
21. mempekerjakan konsultan komputer,
22. mengawasi kegiatan sistem,
23. mempekerjakan akuntan forensic,
24. menggunakan software pendeteksi penipuan,
25. mengurangi kerugian akibat dari penipuan, dan
26. menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE



Diagram hubungan-entitas dan Model data REA
Merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Sedangkan model data REA secara khusus digunakan dalam desain database SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang focus pada aspek semantic bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model REA data mengklasifikasikan entitas ke dalam tiga katergori yaitu resource, event,dan agent.

Pola dasar REA menetapkan tentang bagaimana ketiga entitas seharusnya dihbungkan satu sama lain. Berikut ini adalah cara membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah berikut :
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertkaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member-untuk-menerima, dalam siklus tersebut
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan.
Terdapat tiga jenis hubungan yang kemungkinan tiga jenis hubungan dasar itu hubungan dasar entitas tergabtung dari kardinalitas maksimum yang berhubungan dengan setiap entitas.
1. Hubungan satu-ke-satu (1:1)
2. Hubungan satu-ke-banyak (1:N)
3. Hubungan banyak-ke-banyak (M:N)

Mengimplementasikan diagram REA dalam database relasional
Mengimplementasikan diagram REA dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu:
1. membuat sebuah table untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak
2. Memberikan atribut ke table yang tepat.
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu dan hubungan satu-ke-banyak.

MANAJEMEN DATA DAN DATA-BASE

FILE VS DATABASE
Jeni-jenis file
Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama (master file) yang konsepnya hamper sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama menyimpan informasi komulatif komulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku-pelaku dengan siapa mereka berinteraksi. File-file utamama adalah file permanen, file tersebut tela melalui berbagai periode fiscal.
Jenis file yang kedua adalah file transaksi (transaction file) yang konsepnya mirip dengan jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setip transaksi bisnis yang terjadidalam periode fiscal tertentu.
Database
Sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan file-file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat. Sistem database memisahkan tampilan logis dan fisik data. Tampilan logis adalah bagaimana pemakai atau programmer secara konseptual mengatur dan memahami data. Contohnya : seorang manager penjualan mengkonseptualisasikanseluruh informasi mengenai pelanggan, yang menyimpannya dalam bentuk table. Jenis tampilan fisik adalah merujuk pada bagaimana dan dan dimana data secara fisik diatur dan disimpan dalam disk, tape. CD-ROM, atau media lainnya.
Dalam database dikenal skema. Skema mendeskripsikan struktur logis database. Terdapat tiga tingkatan skema, yaitu konseptual, eksternal dann internal.
Skema tingkat konseptual adalah tampilan seluruh database pada tingkat organisasi. Sedangkan skema tingkat eksternal terdiri dari satu set tampilan individual bagi pemakai dari berbagai bagian database, yang setiap bagian merupakan subskema. Dan yang terakhir adalah skema tingkat internal yang berfungsi untuk menyediakan tampilan tingkat rendah dari database. Skema ini mendeskribsikan tentang bagimana data sebenarnya disimpan dan diakses, termasuk informasi tentang petnjuk, indeks, panjang catatan, dst.
Kamus data adalah salah satu komponen kunci dari DBMS (database Manajemen System),dimana mencakup informasi mengenai struktur database. Terdapat laporan-laporan yang berguna untuk perancangan dan pengimplementasi sistem database, yaitu :
1. Daftar dari semua program dimana suatu data digunakan
2. Daftar dari semua sinonim untuk elemen data dalam file tertentu
3. Daftar dari semua elemen data yang digunakan oleh pemakai tertentu
4. Daftar dari seluruhlaporan output da mana elemen data digunakan.

Dalam DBMS dikenal ta istilah bahasa. Bahasa definisi data digunakan untuk (1) membangun kamus data (2) mengawali atau menciptakan database (3) mendeskripsikan pandangan logs untuk setiap pemakai atau programmer, dan (4) memberikan balasan untuk catatan pada database.
Bahasa manipulasi data digunakan untuk perawatan data, yang mencakup operasi seperti pembaruan,penyisipan dan penghapusan suatu bagian dari database. DML memudahkan program penulisan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan hanya menanyakan suatu nama dari bagian data bukan meminta lokasi penyimpanan fisiknya.
Yang ketiga adalah bahasa permintaan data, dipergunakan untuk menyelidiki batabase, apabila DML dipergunakan untuk merubah isi database, maka DQI hanya dipergunakan untuk mengambil data, menyortir data, menyusun data, menyajikan suatu bagian dari berbagai respon atas permintaan data.

DATABASE RELATIONAL

Model relasional data mewakili semua yang disimpan di database,dalam bentuk table. Secara teknis table-tabel ini dinamakan hubungan. Table-tabel dalam database relasional memiliki tiga atribut. Kunci utama adalah atribut atau kombinasi dari beberapa atribut yang secara unik mengidentifikasikan baris tertentu dari sebuah table. Kunci luar adalah atribut yang muncul dalam suatu table, yang juga merupakan kunci utama dalam table lainnya. Kunci-kunci luar digunakan untuk menghubungkan table-tabel.
Sedangka atribut lainnya yang bukan atribut kunci di dalam setiap table, menyimpan informasi penting mengenai entitasnya.
Persyaratan dasar untuk model data relasional
Berikut ini persyaratan yang mewakili database dengan struktur yang baik :
1. Setiap kolom dalam sebuah baris harus berlainan nilainya.
2. Kunci utama tidak boleh bernilai nol.
3. Kunci luar jika tidak bernilai nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai kunci utama di hubungan yang lain. Syarat ini disebut pula sebagai peraturan integritas referensi karena syarat ini memastikan knsistensi database.
4. Seluruh atribut yang bukan merupakan kunci dalam sebuah table harus mendeskripsikan objek yang diidentifikasi oleh kunci utama.
Keenpat syarat ini menghasilkan database yang terstruktur dengan baik yang memungkinkan konsistensi data, dan meminimalkan serta mengendalikan pengulangan data.
Masalah yang berhubungan dengan penyimpanan seluruh data dalam satu table adalah timbulnya banyak pengulangan. Terdapat tiga jenis masalah yang dapat muncul, pertama disebut sebagai anomaly pembaruan, karena perubahan yang dilakukan atas nilai data tidak dicatat dengan benar. Dua jenis masalah lainnya disebabkan oleh kondisi data pelanggan, penjual dan persediaan tidak dipelihara secara independen dari data faktur penjualan. Salah satu masalah yang berhubungan dengan kondisi ini adalah anomaly penyisipan.
Ada dua pendekatan dalam desain database yang salah satunya dinamakan normalisasi, yang dimulai dengan asumsi bahwa semua data pada awalnya disimpan dalam satu table besar. Tujuannya adalah menghasilkan serangkaian table yang dapat dikatergorikan sebagai bentuk normal ketiga. Cara alternative lain adalah dengan menggunakan model data semantic. Desainer database menggunakan pengetahuan mereka mengenai bagaimana proses bisnis biasanya berlangsung dan mengenai kebutuhan informasi yang berhubungan dengan proses transaksi.

PENINGKATAN SIA MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEN JARINGAN

More important than these surface changes however, are these improvements in performance that properly implemented computer technology provides :
1. Membuat proses transaksi dan data lainnya lebih cepat
2. Tingkat keakuratan perhitungan dan perbandingan data lebuh besar
3. Biaya lebih sedikit untuk proses transaksi
4. Persiapan lebih singkat untuk melaporkan dan pengeluaran lainnya
5. Tempat penyimpanan data lebih ringkas dengan penggunaan lebih besar saat dibutuhkan
6. Produktivitas lebih besar untuk para pekerja dan manager,

Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 99 ). Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi.
Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis.
Tipe transaksi dasar adalah:
(1) Penjualan produk atau jasa,
(2) Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan kas,
(4) Pengeluaran kas kepada suplier,
(5) Pengeluaran kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan.

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh system pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti investor dan kreditor.

Konsep perancangan sistem seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan. Berikut ini dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam prioritas perancangan sistem menurut Wilkinson ( 993):

1. Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya dicapai untuk menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang lebih besar.

2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari tujuan perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.

4. Melayani berbagai macam tujuan.

5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem (user).

Sedangkan Barry E. Cushing ( 983) mengemukakan bahwa:

1. Kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi.

2. Berdasarkan kelayakan ekonomis, berarti sistem memiliki net present value positif.

3. Kelayakan operasional, input dikumpulkan ke sistem dan output-nya dapat digunakan.

4. Kelayakan perilaku, berarti sistem berdampak pada kehidupan kualitas kerja users.

5. Kelayakan teknis, ketersediaan teknologi untuk mendukung sistem serta teknologi mudah diperoleh atau dikembangkan.

6. Disesuaikan dengan kebutuhan informasi users.

• Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari - hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser.

Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user).
Sedangkan sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen, kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi informasi (hardware dan software).

• Data dan Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.

1. Pengumpulan Data

Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya.
Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.

2. Pemrosesan Data : Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan.
2. Menyalin data ke dokumen atau media lain.
3. Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.
4. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.
5. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
6. Melakukan penghitungan.
7. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
8. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang ada.

Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan kos yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas menangkap dan menangapi informasi eksternal secara
efektif (effective sensing radar). Teknologi informasi (TI) digunakan untuk melaksanakan bisnis perusahaan (Wilkinson, 99 ) dan menjadi mata rantai yang menghubungkan bisnis perusahaan dengan pemasok, bisnis perusahaan dengan pelanggan, dan antara pemasok dan pelanggan. Pihak-pihak yang terkait tersebut berhubungan karena adanya value chain. Dengan demikian, TI merupakan penghubung value chain antara bisnis perusahaan, pemasok, dan pelanggan. TI memicu adanya value system. Oleh karena itu, sistem informasi suatu entitas dapat manjadi sistem informasi entitas lain, maka akan menimbulkan share interest secara efisien.

EDI memberikan keuntungan efisiensi bagi pelanggan dan pemasok. Jika pelanggan dapat melihat ke belakang melalui keseluruhan rantai sediaan dan pemasok dapat melihat ke depan keseluruhan rantai pelanggan, maka kondisi ini akan menimbulkan keseluruhan rantai hubungan.

Bagi entitas, informasi yang terintegrasi melalui seluruh rantai hubungan bisnis akan menimbulkan keuntungan strategik untuk memaksimumkan value bagi pelanggan. Rantai hubungan bisnis ini akan mengarahkan perhatian utama setiap entitas pada kebutuhan pelanggan (customers focus), bukan pada kepentingan individu related entities.

Entitas dimungkinkan memiliki informasi secara real-time, dan beberapa bentuk pelaporan real-time kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya menjadi suatu yang biasa.

Teknologi informasi masa depan akan menyebabkan model aliran informasi di atas menjadi ketinggalan jaman. Informasi masa depan akan disajikan secara virtual atau merupakan information-dual (Elliot, 994).

Manajemen membutuhkan sistem informasi yang bersifat strategik sampai yang bersifat operasional. Penerapan teknologi informasi (seperti EDI) dalam SIA akan menjadikan SIA sebagai sistem informasi strategik (SIS) untuk menciptakan information-dual. Information-dual akan dapat mempengaruhi semua organisasi yang menghasilkan output secara virtual. Informasi ini dapat digunakan dalam pengukuran pertanggungjawaban internal dan eksternal. Information-dual menyebabkan perubahan besar lingkungan manajemen dan pertanggungjawaban.

Sistem informasi ini dapat dianalogikan dengan sistem sensor pemanas, kebakaran dan banjir yang ditempatkan di setiap rumah. Untuk merealisasi information dual, alat sensor akan memonitor dan menangkap sinyal suatu kejadian dan memrosesnya secara real-time. Dengan demikian, manajemen dapat mencegah suatu proses menjadi semakin buruk dan mengubah tindakannya secara cepat dengan memonitor proses-proses secara real-time. Sistem informasi strategik akan didukung dengan terbentuknya sistem informasi operasi, sistem informasi akuntansi manajemen, dan sistem informasi akuntansi keuangan, bahkan sistem informasi tersebut menjadi sistem informasi strategik itu sendiri.

• Pencapaian Sistem Informasi Akuntansi yang Memadai

Sebelum melaksanakan metodologi pengembangan sistem, maka perlu pemahaman terhadap kebijakan dan sekumpulan hal-hal mendasar yang menjadi keyakinan manajemen suatu organisasi terhadap sistem informasi. Kebijakan ini berkaitan denganb filosofi manajemen, dan sistem informasi yang proaktif. Secara umum ada dua filosofi yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi organisasi, yaitu dipandang sebagai senjata pertahanan taktik dan senjata ofensif strategik. Pertama, sistem informasi dipandang sebagai senjata pertahanan taktik dan operasional untuk menentukan basic data, kebutuhan pemrosesan dan kewajiban pelaporan untuk membantu perusahaan tetap pada jalur yang harus dilalui dan bertahan hidup. Kedua, sistem informasi akuntansi dipandang sebagai senjata ofensif yang strategik untuk dapat memenangkan persaingan. Kebijakan sistem informasi yang proaktif akan menghilangkan pemisah antara departemen, personalia dan fungsi garis, serta menghilangkan batas wilayah negara. Kebijakan sistem informasi proaktif mengakui penerapan teknologi informasi, seperti telekomunikasi, komputer, electronic mail, computer-integrated manufacturing, teleshopping, teleconference, multifunctional workstations secara terintegrasi.

Tujuan sistem informasi dan kebutuhan informasi yang didefinisikan secara jelas adalah salah satu kunci untuk suksesnya sistem informasi. Kesuksesan suatu sistem membutuhkan tujuan-tujuan yang terdefinisikan. Suatu sistem dengan tujuan tertentu akan menyelesaikan lebih banyak untuk suatu organisasi, daripada sistem tanpa tujuan, sedikit tujuan, atau tujuan yang ambisius (Calliueot and Lapayre, 992). Calliueot and Lapayre ( 992) menyatakan bahwa penciptaan suatu informasi efektif membutuhkan suatu pengorganisasian untuk mengembangkan sejumlah sistem-sistem pendukung. Penarikan staf yang kompeten dan layak adalah suatu tindakan yang sangat penting. Investasi yang besar dalam perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung sistem yang lain adalah sesuatu yang penting, namun tanpa manusia bersumber daya yang kompeten untuk mengkoordinasikan sistem akan menghasilkan informasi yang tidak layak, tidak tepat waktu atau tidak akurat.

• Aspek Pengendalian Intern Sistem Informasi Berbasis Komputer

Elemen pengendalian intern yang ada pada sistem informasi berbasis komputer hampir sama dengan sistem manual. Beberapa hal berikut menjadikan adanya penekanan yang berbeda pada pengendalian intern untuk kedua jenis sistem itu;
1. Sistem informasi terkomputerisasi lebih luas lingkup pengendaliannya karena sebagian besar proses tidak terlihat secara nyata oleh indra manusia.
2. Sedikitnya bukti berupa dokumen. Diperlukan desain sistem yang mampu meninggalkan jejak untuk keperluan pengauditan (audit trial).
3. Pengendalian harus diintegrasikan kedalam rancangan sistem sebagai salah satu elemen yang mendukung kekuatan desain sistem tersebut.
4. Diperlukan prosedur dokumentasi yang baik sehingga mampu merekam seluruh proses sekaligus pengmbangan sistem itu sendiri. Prosedur back-up termasuk dalam hal ini.
5. Perlu dilakukan sentralisasi informasi utnuk memudahkan pengendalian.
6. Memungkinkan pengendalian intern melalui program-program komputer.
7. Pengendalian pada salah satu fungsi mungkin dapat melemahkan pengendalian pada fungsi yang lain.

SISTEM AKUNTANSI BERDASARKAN KOMPUTER

Sistem informasi berdasarkan computer dibagi menjadi dua kelompok besar. Sistem batch dan sistem real-time.
Perbedaan karakteristik antara pemrosesan Batch dan real time :



Struktur data alternative yang digunakan oleh sistem pemrosesan transaksi
1. Struktur data
Struktur data membentuk pengaturan fisik dan logika data dalam file dan database. Bagaimana data diorganisasikan dan diakses sangat penting untuk memahami pemrosesan transaksi. Tidak ada struktur datunggal yang paling baik untuk semua tugas pemrosesan, dan pemilihan suatu struktur melibatkan pertukaran di antara bentuk-bentuk yang diinginkan.
File tipikal dalam operasi pemrosesan
a. Mengambil record dan file berdasar nilai kunci utamanya
b. Memasukkan sebuah record ke sebuah file
c. Meng-update sebuah record dalam file
d. Membaca file atau record secara lengkap
e. Menemukan record selanjutnya dalam sebuah file
f. Men-scan sebuah file untuk record dengan kunci sekunder umum
g. Menghapus sebuah record dari sebuah file.

2. Struktur sekuensial
Atau biasa disebut metode akses sekuensial. File-file sekuensial sederhana mudah diproses. Metode akses sekuensial tidak mengijinkan pengaksesan sebuah record secara langsung. Aplikasi-aplikasi yang memerlukan operasi akses langsung memerlukan struktur data yang berbeda.

3. Struktur akses langsung
Struktur ini menyimpan data pada lokasi yang unik, disebut sebagai address pada sebuah hard disk atau floppy disk. Bagian penting dalam pendekatan ini adalah dalam menentukan address disk, yang didasarkan pada kunci primer record.

4. Struktur indeks
Dinamakan struktur indeks indeks Karen aselain file-file data actual, terdapat indeks terpisah yang pada dirinya sendiri merupakan sebuah file atau record address. Berisi nilai numeric dari lokasi penyimpanan disket fisik untuk setiap record dalam file data terkait.

5. Struktur VSAM
Virtual storage acces method digunakan untuk file-file yang berukuran sangat besar, yang memerlukan pemrosesan batch dan pemrosesan record individual pada tingkat moderat. Contoh pada file pelanggan dari perusahaan yang melayani kepentingan public akan diproses secara batch untuk tujuan penagihan dan secara langsung diakses dalam menanggapi permintaan pelanggan secara individual.

6. Struktur hashing
Struktur ini menerapkan alogaritma yang mengkonversi kunci primer dari sebuah record secara langsung ke address penyimpanan. Keunggulan utama dari struktur ini adalah kecapatan aksesnya. Perhitunga record address lebih cepat daripada mencarinya melalui sebuah indeks.
Sedangkan kelemahan nya adalah, yang pertama adalah tekniknya tidak menggunakan ruang penyimpanan secara efisien. Lokasi penyimpanan yang dipilih untuk sebuah record merupakan fungsi matematika untuk nilai kunci primernya. Kelemahan yang kedua adalah kunci-kunci record yang berbeda dapat menghasilkan nilai residu yang sama. Hal ini disebut collusion karena dua record dapat disimpan dalam lokasi yang sama.


7. Struktur pointer
Struktur pointer digunakan untuk menciptakan sebuah linked-list file. Pendekatan ini menyimpan address dari recard terkait dalam sebuah field dari suatu record.

8. Struktur database
Keunggulan utama dari pendekatan database adalah dapat dicapainya tingkat integrasi proses dan pemakaian data bersama.

Pada praktek nya, sebuah organisasi dapat menggunakan setiap epndekatan diatas dalam berbagai kombinasi untuk penyimpanan, pengaksesan dan pemrosesan data akuntansi.


Pendekatan pemrosesan data alternative
Berikut ini macam-macam konfigurasi teknologi computer yang digunakan dalam pemrosesan transaksi akuntansi. Sistem-sistem ini dapat dibagi menjadi empat pendekatan umum pemrosesan data.
a. Pemrosesan batch dengan menggunakan file sekuensial
b. Pemrosesan batch dengan menggunakan file-file akses langsung
c. Pemrosesan batch dengan menggunakan pengumpulan data real-time
d. Pemrosesan real-time


A. Pemrosesan batch dengan menggunakan file sekuensial
Cirri utama sistem ini adalahpemakaian file sekuensial, cukup sederhana untk diciptakan dan dipelihara. Walaupunfile-file sekuensial tetap digunakan oleh organisasi-organisasi untuk tujuan mendukung, kehadirannya dalam pemrosesan data berkurang.






B. Pemrosesan batch dengan menggunakan file-file akses langsung
Perubahan struktur file dari sekuensial ke akses langsung sangat menyederhanakan sistem. Pergeseran ke file akses langsung menyebabkan dua perubahan penting terhadap sistem ini. Pertama adalah penghapusanprogram sortir. Suatu kelemahan dalam program undating file sekuensial dalah kebutuhan untuk mensortir file transaksi sebelum tiap file tersebutmengupdate run. Penyortiran memakan banyak waktu computer dan cenderung salah ketika melibatkan file-file dengan ukuran yang besar. Menggunakan file akses langsung menghapus kebutuhan untuk mensortir transaksi ke urutan yang sudah ditentukan sebelumnya.

C. Pemrosesan batch dengan menggunakan pengumpulan data real-time
Sistem yang dipelajari sejauh ini menjelaskan proses dimana transaksi-transaksi dikirim dalam batch ke sebuah lokasi sentral untuk dikonversikan ke media magnetis. Salah satu alternative yang popular adalah menangkap data transaksi di sumber nya pada waktu yang sesungguhnya. disebut sebagai on-line, karena sistem tersebut termasuk ke dalam hal pengumpulan data, tersedia setiap saat bagi para pemakai.

D. Pemrosesan real-time
Sistem real-time memproses seluruh transaksi ketika ia muncul. Sistem ini memiliki manfaat potensial, termasuk peningkatan produktivitas, mengurangi persediaan, meningkatkan perputaran persediaan, mengurangi jeda waktu dalam penagihan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

LINGKUNGAN BISNIS DAN SIA

Perusahaan Bisnis Sebagai SIA
As a system a business firm exhibits several system characteristic, systematic characteristic of business system are objectives, environment, constraint, input-process-output, feedback, control and subsystem.
Environment uniquely both environments of the business firm and the firm’s characteristic contribute greatly to the specific AIS designed to meet to need of the firm.

Environment beyond business firm
Beyond any firm lies environment that is economic social, technical, and political. It is contain the source of resource and various data as well as facilities and found. For example: one type of data received by info age consist of disposable income statistic from government sources.

Major subsystem of firms
Every business firm fits into a framework called a system hierarchy. The industry and the remaining external environment of the firm are at the top af the hierarchy. With the next level system being the firm itself.

Organizational structure in business system
The organizational structure is the means by which the managers of a firm direct and coordinate the set of activities and operations. It specifies the relationship among the tasks to be performed it also distributes the degrees of authority and responsibility assigned various manager.
A kind of structure contains, hierarchical structure, matrix structure, decentralized structure, and the last is a networked structure.




Relationship between the organization and AIS
• The organizational structure dictates many of the key flows of information generated by the AIS. These vertical flows carry information needed by managers to carry out their responsibilities.
• The organizational structure determined the horizontal flows of transaction data that the AIS personal handle in the various processing steps.
• The social counterpart of the formal organization structure interact with and closely resembles the informal information system, also known as the “grapevine”.

Accounting information needs within organizational structures
Within an organizational structures managers reside in responsibility centers. The managers incur cost and generated revenue. Information pertaining to these costs and revenues provides a basic for evaluating the managers and their responsibility centers.
Operational systems
The operational systems of a firm is its collection of primary physical processes. These processes also called business process, operations, or activities form a chain through which resource are transformed into the product or/and services that a firm provides. Since each primary processes adds value to the final output, the collective processes can be called a value chain.
Business events and transaction cycles
Useful data elements concerning a business event include :
• The nature of the event and when it occurred
• Which “agents”
• Jenis sumber daya apa dan berapa jumlahnya
• Dimana kejadian itu akan dilaksanakan



Thus the includes such business evevts as the following:

1. Acquiring funds from all source, investing the funds and distributing funds to recipient
2. acquiring, maintaining and disposing of facilities
3. Acquiring, storing, and selling inventory
4. Acquiring, maintaining and paying personnel

An overview of accounting system
1. Data collection
2. Data management
The kinds of data managements are : records and files, data maintenance, chart of accounts, data classification and coding
3. Procedures
To capture and use data, we need procedures or logical steps. The series of steps that allow us to accomplish a procedures, such as posting general journal entries to the general ledger, can we written an a computer language to create a computer program or can be followed manually. Example of the three categories of procedures are :
 Data collection
Employee staring their workday record their star time on time cards.
 Data maintenance
Accounts payable records are updated using cash disbursement made today.
 Information generation
An accounts receivable aging report is prepared using the accounts receivable subsidiary ledge.
4. Controls
Information system can provide inaccurate information if the inpud are incorrect or incomplete or the inputs are not completely processed inaccurately. Similarly, the rehabilitee and accuracy of outputs, as well as its distribution to authorizes receiver, should also be controlled.

Bahasa dan pendistribusian system informasi akuntansi
Aturan dasar dalam grafik aliran
• The flows begin at the upper left-hand corner of the sheet and generally move from left to right and from top to bottom
• All steps are clearly presented in a sequence, or a series of sequence
• Symbols are consistently throughout
• The disposition of all documents and report are shown
• The sandwich rule is consistently applied
• When a document crosses an organizational line within the flowchart, the document is normally pictured again in the new organization unit
• All symbols contain a brief but specific label written inside the symbols
• Multiple copies of documents are drawn as an overlapping group and are numbered in the upper right-hand corners
• Ample connections are provided
• Exceptional occurentcess, such as back orders, are clearly noted

LINGKUNGAN INFORMASI



Elemen-elemen Sebuah Sistem
Sebuah Sistem adalah : Sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan ( inter-related ) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama ( common purpose ).
Komponen Ganda .
Keterkaitan ( relatedness )
Sistem versus Subsistem
Tujuan
Dekomposisi Sistem.
Dekomposisi adalah : proses membagi sistem menjadi bagian-bagian subsistem yang lebih kecil. Ini adalah cara yang nyaman untuk memaparkan, memandang dan memahami relasi di antara subsistem.




SUATU KERANGKA KERJA BAGI SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.




Gambar 1-3 menunjukkan sistem informasi dari sebuah perusahaan manufaktur yang didekomposisi menjadi subsistem-subsistemnya yang utama.



Transaksi adalah : sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasinya sebagai sebuah unit kerja.
Definisi ini mencakup peristiwa keuangan dan non-keuangan. Karena transaksi keuangan sangat penting khususnya bagi pemahaman akuntan akan sistem informasi. Kita perlu mendefinisikan lebih rinci lagi kelas-kelas transaksi tersebut.
Transakai keuangan adalah : sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekiutas suatu organisasi,direfleksikan dalam akun-akunnya dan diukur dalam satuan moneter.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri atas tiga subsistem utama yaitu :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi - SPT ( Transaction Processing System ) yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi.
2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan – SPBB/K ( general ledger / financial reporting system ) yang menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan laba rugi,neraca, laporan arus kas,pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yng ditetapkan oleh hukum.
3. Sistem pelaporan manjemen – SPM ( management reporting system ) yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan laporan pertanggung jawaban.
Mengapa Membedakan SIA dan SIM ?
Organisasi-organisasi yang dikelola secara publik harus menyediakan laporan keuangan untuk pihak-pihak eksternal yang berkepentingan. Pihak manajemen,para akuntan, dan kantor akuntan publik memiliki tanggung jawab hukum atas desain, oprasi, kontrol, dan audit dari aplikasi SIA yang mempengaruhi laporan keuangan. Pada dasarnya aplikasi SIM juga penting bagi perusahaan jika tidak mereka tidak akan diterapkan. Namun demikian standar hukum dan profesi yang mencirikan SIA jelas membedakannya dari SIM.

SUBSISTEM SIA

*Sistem Pemrosesan Transaksi ( SPT )
Sistem Pemrosesan Transaksi – (SPT ) ( transaction processing system ) merupakan pusat dan seluruh fungsi sistem informasi dengan :
• Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan
• Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi ( jurnal dan buku besar )
• Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.
SPT terdiri dari atas tiga siklus transaksi : siklus pendapatan , siklus pengeluaran, siklus konversi.
Setiap siklus menangkap dan memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda.
*Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan(General Ledger/Financial Reporting System).
Sistem buku besar (SBB ) dan sistem pelaporan keuangan ( SPK ) adalah dua subsistem yang saling erat terkait. Namun demikian, karena interdependensi operasional mereka, keduanya dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang
integrative – SBB/PK.

Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut. SPK mengkomunikasikan informasi ini terutama kepada pemakai eksternal. Jenis pelaporan ini disebut nondiscretionary.
* Sistem Pelaporan Manajemen ( Manajement Reporting System )
Sistem pelaporan manajemen ( SPM ) menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk memanajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana dan control atas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan.

SEBUAH MODEL UMUM UNTUK SIA



* Pemakai Akhir ( End User )
Pemakai akhir dibagi dalam dua kelompok umum : eksternal dan internal
Pemakai eksternal meliputi para kreditur, para pemegang saham, para investor potensial, agen-agen pembuat peraturan, otoritas pajak, para pemasok, dan pelanggan.
Pemakai institusional seperti bank-bank, SEC, dan IRS menerima informasi dalam bentuk laporan keuangan,pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang menjadi kewajiban hukum perusahaan untuk melaporkannya.
Mitra perdagangan ( pelanggan dan pemasok ) menerima informasi yang berorentasi-transaksi, diantaranya pesanan pembelian, laporan penagihan, dan dokumen pengiriman kapal.
Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi, juga personel operasi.
Data Versus Informasi
Data adalah fakta yang dapat atau tidak dapat diproses (di sunting, dirangkum, atau
Diperbaiki) dan tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.
Informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi sering kali didefinisikan sebagai data yng diproses. Definisi ini tidak memadai. Informasi ditentukan oleh efeknya pada para pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya.
Sumber Data
Sumber Data adalah : transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber internal dan eksternal.
Transaksi keuangan eksternal merupakan sumber data yang umum bagi kebanyakan organisasi. Termasuk dalam transaksi ini adalah pertukaran ekonomis dengan entitas bisnis lainnya dan individu dari luar perusahaan.
Transaksi : keuangan internal melibatkan pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam organisasi.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tahap operasional pertama sistem informasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data peristiwa yang memasuki sistem itu sah ( Valid) lengkap dan bebas dari kesalahan material.
Dalam banyak hal, tahap ini merupakan tahap penting dalam sistem. Jika transaksi yang salah memasuki pengumpulan data tanpa terdeteksi, sistem mungkin akan memproses kesalahan dan menghasilkan out-put yang keliru dan tidak dapat diandalkan. Hal ini akhirnya dapat menghasilkan tindakan yang salah dan keputusan yang buruk dari pihak pemakai.
Terdapat dua aturan yang mengatur desain prosedur pengumpulan data : relevan dan efisiensi. Sistem informasi seharusnya hanya menangkap data-data yang relevan.
Tugas mendasar dari seorang sistem desainer adalah untuk menentukan apa yang relevan dan apa yang tidak relevan
Prosedur pengumpulan data yang efisien didesain untuk mengumpulkan data hanya sekali. Data –data ini kemudian dapat digunakan untuk banyak pemakai.
Pemrosesan Data
Manajemen Database
Database organisasi merupakan tempat penyimpanan fisik dan keuangn dan non- keuangan.
Atribut Data.
Atribut data merupakan bagian berpotensi menjadi data yang berguna dalam database.
Record.
Sebuah recod merupakan satu rangkaian atribut yang lengkap untuk satu peristiwa dalam satu kelas entitas. Misalnya : nama,alamat,dan saldo dari pelanggan tertentu merupakan satu peristiwa ( record). Dalam kelas piutang dagang
File
Sebuah File merupakan satu rangkaian record yang lengkap dari sebuah kelas identitas. Misalnya : semua record piutang dagang dari organisasi membentuk file piutang dagang. Dengan cara yang sama, file-file dibentuk untuk kelas-kelas record lainnya seperti persediaan utang dagang, dan gaji.
Tugas manajemen Database ( database management tasks) manajemen database memiliki tiga tugas mendasar : penyimpanan, perbaikan ( retrival) dan penghapusan .
Tugas penyimpanan m,enetapkan kunci-kunci untuk record-record yang baru dan menyimpannya dalam lokasi yang benar dalam database.
Perbaikan merupakan tugas untuk menempatkan dan menyarikan suatu record yang ada dari database untuk diproses.
Penghasilan Informasi
Penghasilan Informasi adalah proses mengumpulkan,mengatur,memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi dapat berupa dokumen operaional seperti pesanan penjualan,suatu laporan yang terstruktur , atau pesan dilayar computer.
Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik berikut ini : relevan, tepat waktu, akurat, lengkap, dan merupakan rangkuman.

Relevan. Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan. Dengan demikian laporan ini dapat mendukung keputusan manajer atau tugas petugas administrasi. Kita telah menentukan bahwa hanya data yang relevan degan tindakan pemakai yang memiliki kandungan informasi.

Tepat Waktu. Umur informasi merupakan fakltor yang kritikal dalam menentukan kegunaanya. Informasi harus tidak lebih tua dari pereode waktu tindakan yang didukungnya.
Akurat. Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Namun demikian materialitas merupakan suatu konsep yang sulit dikuantifikasi. Materialitas tidak memiliki nilai yang absolute, ia merupakan konsep masalah-spesifik ( problem-spesific councep ). Ini berarti bahwa, dalam beberapa kasus, informasi harus akurat sempurna. Pada kejadian lain tingkat akurasi mungkin lebih rendah.
Lengkap. Tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

Rangkuman. Informasi harus diagregasikan agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer tingkat- lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Semakin arus informasi mengalir ke atas melalui organisasi ke manajemen atas, semakin ias dirangkumkan.

Umpan Balik
Umpan Balik adalah suatu bentuk output yang dikirimkan kembali ke system sebagai suatu sumber data. Umpan Balik dapat bersifat Internal atau eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah suatu proses.
Tujuan Sistem Informasi
Terdapat tiga tujuan utama yang umum bagi semua system yaitu :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan ( stewardship ) manajemen. Kepengurusan merujuk ke tanggungjawab manajemn untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal pihak manajemen informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.Sistem informasi memberikan para manejer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

AKUISISI SISTEM INFORMASI
Kami menyimpulkan bagian ini dengan diskusi singkat tentang bagaimana organisasi memperoleh sistem informasi. Biasanya mereka melakukannya dengan dua cara :
1.Mereka mengembangkan sistem yang dibakukan dari awal melalui aktivitas pengembangan sistem in-house.
2. Mereka membeli sistem komersial yang sudah deprogram dari para pemasok perangkat lunak.
Tiga jenis perangkat lunak komersial adalah ; turnkey system, backbone system, vendor-supported system.
Turnkey System merupakan sistem yang sudah selesai dan sudah diuji dan siap untuk diimplementasikan.
Backbone System terdiri atas sebuah struktur sistem dasar untuk dibangun. Logika pemrosesan utmanya adalah pra-pemrograman, dan pemasokannya kemudian mendesain perangkat pemakai untuk disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap kliennya.
Vendor- Supported System merupakan sistem baku ( atau dibakukan ) yang dibeli organisasi secara komersial, bukannya dikembangkan secara in-house. Dibawah pendekatan ini, pemasok perangkat lunaknya mendesain, mengimplementasikan dan memelihara sistem untuk klien-kliennya.

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tangungjawab, otoritas dan akuntabilitas ( pertanggung jawaban ) seluruh organisasi. Arus ini digambarkan dalam Gambar 1-7 Perusahaan mencapai seluruh tujuannya dengan membangun tujuan yang dapat diukur secara keuangan untuk unit-unit operasionalnya.
Pemahaman akan pola distribusi tanggung jawab, otoritas,dan pertanggungjawaban merupakan hal yang mendasar untuk menilai kebutuhan informasi pemakai.
SEGMEN BISNIS
Organisasi bisnis terdiri atas unit-unit atau segmen-segmen fugsional . Perusahaan melakukan organisasi ke dalam segmen-segmen untuk mempromosikan efisiensi internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber daya biaya-efektif ( cost-effective resource allocation ) . Para manajer dalam suatu segmen memusatkan perhatian mereka pada wilayah tanggung jawab yang sempit untuk mencapai tingkat efisiensi operasio yang lebih tinggi.



Terdapat beberapa cara untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan. Tiga pendekatan yang paling umum meliputi segmentasi dengan :
1. Lokasi Geografis Banyak organisasi memiliki kegiatan operasional yang menyebar di seluruh Negara dan dunia. Mereka melakukannya untuk mendapatkan akses ke sumberdaya, pasar, atau jalur distribusi. Salah satu cara yang nyaman untuk mengatur kegiatan operasi ini adalah dengan mengorganisasikan manajemen perusahaan di sekitar segmen geografis sebagai suatu entitas kuasi-otonomi ( kuantitas setengah otonomi )
2. Jalur Produk perusahaan yang memproduksi produk dengan tingkat diversifikasi tinggi sering mengorganisasi di sekitar jalur produk, menciptakan devisi terpisah untuk tiap jalur produk.
3. Fungsi Bisnis Segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah tanggung jawab yang terspesialisasi berdasarkan tugas.

SEGMENTASI FUNGSIONAL
Segmentasi menurut fungsi bisnis merupakan metode pengorganisasian yang paling umum. Untuk menggambarkannya kita akan mengasumsikan sebuah perusahaan manufaktur yang menggunakan sumber daya-sumber daya berikut ini : bahan baku, tenaga kerja, modal keuangan dan informasi.



Manajemen Bahan Baku
Tujuan dari manajemen bahan baku adalah untuk merencanakan dan mengontrol persediaan bahan baku perusahaan. Sebuah perusahaan manufaktur harus memiliki persediaan yang cukup di tangan untuk memenuhi kebutuhan persediaannya dan tetap harus menghindari tingkat persediaan yang berlebih.
Penerimaan adalah tugas untuk menerima persediaan yang sebelumnya dipesan oleh bagian pembelian.
Penyimpanan meliputi pengawasan fisik atas persediaan yang diterima dan mengeluarkan persediaan tersebut ke proses produksi sesuai kebutuhan.
* Produksi
Aktivitas produksi adalah siklus konversi ( conversion cyle) dimana bahan baku mentah, tenaga kerja, dan aktiva pabrik digunakan untuk menciptakan produk jadi. Aktivitas – aktivitas spesifik ditentukan oleh sifat dasar produk yang manufaktur. Secara umum aktivitas-aktivitas tersebut dibagi menjadi dua kelas utama :
1. Aktifitas manufaktur utama.
Membentuk dan merakit bahan baku mentah menjadi produksi jadi
2. Aktifitas pendukung produksi
Memastikan bahwa aktivitas manufaktur utama beroperasi secara efisien dan efektif .Dalam hal ini termasuk tetapi tidak dibatasi,
Jenis-jenis aktivitas berikut ini adalah :
Perencanaan Produksi meliputi penjadwalan arus bahan baku, tenaga kerja dan mesin-mesin agar memenuhi kebutuhan produksi secara efisien
Kontrol Kualitas memonitir proses manufaktur pada berbagai titik untuk memastikan bahwa produk jadi memenuhi standar kualitas perusahaan
Pemeliharaan menjaga mesin-mesin perusahaan dan fasilitas manufaktur lainnya dalam menjalankan pesanan.
* Pemasaran
* Distribusi
* Personel
* Keuangan


FUNGSI AKUNTANSI
Fungsi akuntasi mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan. Dalam hal ini fungsi ini memainkan dua peran penting dalam pemrosesan transaksi. :
Pertama akuntansi menangkap dan mencatat efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan . Dalam hal ini termasuk peristiwa-peristiwa seperti pergerakan bahan baku mentah dari gudang ke produksi, pengiriman produk jadi ke pelanggan, dan pembebanan kewajiban keuangan.
Kedua fungsi akuntansi mendistribusikan informasi transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasikan tugas –tigas utama mereka.
Nilai Informasi
Nilai informasi bagi seorang pemakai ditentukan oleh reliabilitas ( keandalan ) informasi tersebut. Kita telah melihat sebelumnya bahwa tujuan informasi adalah mengarahkan pemakai ke tindakan yang diperlukan. Agar hal itu terjadi, informasi harus memiliki atribut relevan, lengkap, merupakan rangkuman, dan tepat waktu. Ketika atribut-atribut ini secara konsisten disajikan, informasi memiliki reliabilitas ( dapat diandalkan) dan bernilai bagi pemakaia. Informasi yang tidak dapat diandalkan tidak memiliki nilai. Paling tidak ia telah memboroskan sumber daya.
Independensi Akuntansi
Kebutuhan untuk memastikan reliabilitas informasi akuntansi menempatkan fungsi akuntansi dalam posisi yang unik dalam organisasi.
FUNGSI JASA KOMPUTER
Pemrosesan data Terpusat





EVALUASI MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI
MODEL PROSES MANUAL
Model proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi
Sistem manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya, dan personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis.
Model Flat File
Pendekatan flat file sering kali berkaitan dengan sistem yang disebut sebagai sistem warisan ( legacy systems ) sistem ini merupakan sistem kerangka utama dalam sistem mainframe besar ( large mainframe systems ) yang diterapkan pada akhir 1960 sampai 1980-an. Organisasi- organisasi masa sekarang masih secara luas menggunakan sistem ini. Pada akhirnya sistem ini akan digantikan dengan sistem manajemen database modern, tetapi untuk sementara ini cara akuntan harus tetap berurusan dengan teknologi sistem warisan.





SISTEM ERP
Enterprise resource planning- ERP ( perencanaan sumber daya perusahaan ) merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecahkan dua hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi dan dengan memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum di antara semua pemakai organisasi.

PERAN AKUNTAN
AKUNTAN SEBAGAI PEMAKAI
AKUNTAN SEBAGAI DESAINER SISTEM
AKUNTAN SEBAGAI AUDITOR SISTEM

Auditing Eksternal
Secara histories, tanggung jawab akuntan eksternal sebagai seorang auditor sistem terbatas pada fungsi pembuktian yang disebutkan sebelumnya. Pada tahun-tahun belakangan ini, peran ini telah diperluas ke konsep yang lebih luas, yakni kepastian
( assurance )
Auditing TI. Auditing TI ( Teknologi Informasi ) biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit keuangan. Auditor TI membuktikan integritas elemen-elemen dari sistem informasi organisasi yang semakin kompleks dengan adanya teknologi computer.

Auditing Internal
Auditing internal merupakan fungsi penilaina dalam organisasi. Auditor internal melakukan serangkaian kegiatan atas nama organisasi, termasuk diantaranya melakukan audit laporan keuangan, mengkaji kesesuaian kegiatan operasi denngan kebijakan organisasi, mempelajari kesesuaian organisasi dengan kewajiban hokum, mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan mengejar kecurangan dalam perusahaan, dan melakukan audit TI

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

#Jenis-jenis Kegiatan Audit Eksternal
1. Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi dan menghubungkan dengan standar prtama dari kelima standar lingkupaudit internal
2. Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIAuntuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian
3. Audit manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomism dan efisien sumber daya.

#Tahapan Audit :
1. Proses merencanakan audit
2. Mengumpulkan bukti
3. Mengevaluasi bukti
4. Mengkomunikasikan hasil
1. Pendekatan audit around the computer : adalah pendekatan yang mengarah ke audit manual, sederhana walaupun memakai computer.
2. Pendekatan audit melalui computer : adalah tiap transaksi yang masuk ke computer belum tentu benar, computer hanya mesin jad harus dikoreksi oleh manusia atau auditor itu.
Contoh jika input transaksi tidak handal  maka output tidak handal juga.
3. Pendekatan audit wide the computer : adalah software semua proses audit akan dilakukan oleh computer.
**Pendekatan audit melalui computer dan audit wide the computer dapat dikombinasikan, namun untuk yang lain tidak dapat saling dikombinasikan
**Perlu memahami teknologi informasi di era teknologi informasi.
**Akurat manual / computer ? jawabannya adalah akurat computer, namun memang ada transaksi yang tidak bisa dengan program computer. Jika dipaksakan hasilnya tidak akan akurat.
**Dengan kata lain, kuduanya akurat tergantung dari sisi mana kita gunakan.
**Real time : pada saat transaksi terjadi  langsung dicatat / diproses ke buku besar. Untuk mengatasi kelemahannya yaitu dengan teknik audit bersalaman.

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

*Sistem yang handal : (4 prinsip)
1. ketersediaan
2. keamanam
3. keterpeliharaan
4. integritas (lengkap, akurat, dan tepat waktu dan dapat diotorisasi)




“Sistem yang handal butuh adanya penegndalian”
Pengendalian berbasis computer :
1. pengendalian umum (adalah pengendalian yang mampu menjamin semua kegiatan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah dijabarkan)
macam nya :
• pengendalian keandalan
• pengendalian ketersediaan
• pengendalian keamanan
• pengendalian keterpeliharaan
2. pengendalian aplikasi (pengendalian yang mengarah ke perlakuan tiap transaksi yang masuk ke sistem komputerisasi ) inputproses0utput
macam nya :
• pengendalian sumber data input
• rutinitas validasi input (siap merekam transaksi)
• pengendalian entri data on-line
• pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
• pengendalian output
• pengendalian transmisi